Judul tulisan saya di atas ini adalah salah satu dari curhat seorang gadis remaja di Jakarta, yang membuat heboh dunia criminal anak. Karena gadis ini membunuh seorang anak 5 tahun dan jasadnya ditaruh di lemari. Setelah membunuhnya, gadis ini merasa puas, lalu menyerahkan dirinya ke kantor polisi.
Ternyata, dia melakukan tindakan sadis ini terinspirasi dari film horor yang sempat masuk best seller box office Amerika, judul filmnya Chucky. Yaitu boneka kejam yang suka menghabisi manusia.
Selain itu, dia juga terinspirasi oleh tokoh film “The Slender Man” yang suka menculik anak kecil. Sehingga dia menjadi gadis yang maniak film horor. Dan tidak hanya suka menonton, tapi dia praktikan tontonan itu.
Selain curhatnya sebagaimana judul tulisan di atas, ada beberapa tulisan gadis ini yang menggambarkan bahwa hubungannya dengan sang ayah kurang dekat. Ini terlihat dari tulisannya seperti :
”If you not want death. I will make you go to grave”
”My dad is my crush, I want to leave my dad or my dad is death”
“Keep calm daddy bondage and give me torture”
Banyak para ayah, yang karena kesibukan mencari nafkah, telah membuat para ayah tak punya kesempatan dalam mendidik anak-anaknya sendiri.
Hal ini akan bertambah rumit, jika si ibu yang menjadi partner dalam mendidik anak, ikut bekerja sebagai wanita karir atau pengusaha yang sibuk dengan bisnisnya, sehingga urusan pendidikan anak dipasrahkan sepenuhnya kepada lembaga pendidikan.
Karena di negara fatherless country ini, banyak permasalahan pendidikan yang terjadi karena tiadanya peran ayah dalam pengasuhan. Padahal ketika anak bermasalah, yang dimintai pertanggung jawaban oleh Allah bukanlah ibunya, tapi AYAHNYA!
Hakekatnya, kewajiban utama seorang ayah bukanlah mencari nafkah, melainkan harus membangun kapasitas dirinya sebagai sang pemimpin dalam keluarganya. Surga Neraka atas dirinya, istrinya dan anak-anak ada dipundaknya. Peran ayah dalam pengasuhan adalah kualitas, dan peran ibu dalam pengasuhan adalah kuantitas.
Tugas ayah mencari nafkah adalah kewajiban pendukung, agar kebutuhan hidup keluarganya terpenuhi untuk mendukung kebutuhan jasmani dan mendukung aktivitas ibadah kita dengan baik. Karena tujuan utama kita diciptakan Allah di dunia ini adalah untuk beribadah kepadaNya.
Namun justru para ayah kebanyakan lebih fokus dalam mencari nafkah, bahkan tak jarang dengan bisnis yang melanggar syariat, larangan riba diterjang, hingga KKN pun dibabat. Asal dapat cuan, tak peduli halal haram.
Ada beberapa sebab, kenapa sang ayah harus terlibat aktif dalam pengasuhan anak. Salah satunya yang terpenting yaitu, ayahlah yang utama dalam mendidik aqidah.
Karena untuk mengajarkan tentang keimanan ini tidak bisa dengan kecerewetan sang ibu. Tapi butuh maskulinitas sang ayah yang mampu menjadi raja tega.
Sang ayahlah yang membuat visi misi dalam mendidik keluarga, sedangkan sang ibu adalah pelaksana pendidikan. Ayahlah yang mendidik aqidah, tauhid dan keimanan, sedangkan ibu lebih pada mendidik akhlaq. Namun akhlak ini hanyalah buah keimanan. Jika aqidahnya tidak kuat, maka akhlakpun tidak akan ajeg.
Sang gadis ini secara kasat mata adalah seorang muslimah yang berjilbab, juga melakukan ibadah dengan taat sebagaimana layaknya muslimah. Menurut keterangan polisi, gadis ini juga anak yang cerdas. Namun apa yang nampak, belum tentu sesuai dengan apa yang tak nampak.
Maka para ayah, ikutlah terlibat dalam pendidikan anak-anakmu. SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT!!!
Jl. Tirto Mulyo no. 66C,
Klandungan, Dau,
Malang, Jawa Timur
Call Center: 0878 0388 8844
© 2023 Indahnya Sedekah Foundation | Design by Omah Web